Skip to main content

Pendidikan Masa Pandemi


Penerapan Kebijakan Belajar Dari Rumah dan Pembelajaran Era New Normal di Bener,Purworejo,Jawa Tengah

Dokumentasi pribadi

Kondisi SMA N 5 Purworejo selama Pandemi

Pandemi COVID – 19 yang datang ke Indonesia berdampak hampir seluruh sektor. Mulai dari ekonomi,sosial,budaya hingga yang paling utama yaitu pendidikan. Dalam hal ini yang akan disoroti adalah sektor pendidikan. Seperti yang diketahui bersama bahwa semenjak pandemi berlangsung,sistem pendidikan mengalami pergeseran. Dari yang awalnya luring menjadi daring. Pemerintah yang mengeluarkan kebijakan BDR (Belajar Dari Rumah). Dimana awalnya datang ke sekolah untuk menuntut ilmu dan mendengarkan guru di kelas,kini semua hanya dapat dilakukan secara virtual dari rumah. Kebijakan BDR dilakukan selama pandemi berlangsung. Hal ini juga yang diterapkan hampir di seluruh Indonesia. Begitupun dengan salah satu kabupaten kecil di Jawa Tengah yaitu Purworejo. Kabupaten Purworejo sudah menerapkan BDR sejak pandemi berlangsung. Dikutip dari Detik.com pada awal pandemi Purworejo mengalami kenaikan jumlah pasien positif COVID – 19,artinya Purworejo termasuk ke dalam zona merah. Hal ini juga membuat semua jenjang pendidikan dasar,menengah dan tinggi diberlakukan sistem BDR. Di Purworejo sendiri terdapat lebih dari 500 Sekolah Dasar,100 lebih Sekolah Menengah Pertama dan 20 lebih Sekolah Menengah Atas-Kejuruan dan satu Perguruan Tinggi yaitu Universitas Muhammadiyah Purworejo. Semua jenjang pendidikan yang ada di Purworejo menerapkan sistem BDR.  Tentu selama BDR diterapkan terdapat banyak tantangan yang dialami baik dari sekolah,peserta didik dan pendidik


Sumber : harianjogja

Potret BDR

Tantangan sendiri muncul dari adanya ketidaksiapan secara penuh dari pihak yang menyelenggarakan. Sama halnya dengan kebijakan BDR yang diterapkan di Purworejo. BDR sendiri memiliki tantangan tersendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMA N 5 Purworejo,mengatakan bahwa selama BDR tantangan utamanya adalah bagaimana menyampaikan materi dan siswa menguasai materi tersebut. Tantangan lain adalah terkait sarana dan prasarana sekolah BDR dimana siswa dituntut untuk memiliki gawai dan koneksi internet yang mumpuni. Hal ini tentu menjadi tantangan di beberapa siswa yang kurang mampu selain itu yang tempat tinggalnya memang memiliki koneksi internet yang jelek. Tentu hal ini akan mengganggu proses siswa BDR. Tantangan lain datang dari tenaga pendidik(guru),dimana tidak semua guru dapat memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara  mumpuni. Hal ini menuntut guru harus dapat beradaptasi dan menggunakan media pembelajaran menggunakan gawai. Biasanya guru – guru yang ada di Purworejo menggunakan aplikasi Whatsapp sebagai media pembelajaran menyampaikan materi kepada siswa. Tantangan lain juga muncul dari sekolah,dimana sekolah harus menyiapkan kurikulum yang sesuai dengan masa Pandemi seperti ini. Sebagian sekolah di Purworejo telah menggunakan kurikulum darurat seperti jenjang menengah. Namun ada juga yang masih mengacu pada kurikulum sebelumnya.

Dokumentasi pribadi

Penerapan PTM di SMP 19 Purworejo

Kemudian memasuki era baru yaitu era New Normal. Dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai kebiasaan baru. Dimana perlahan – lahan Indonesia mulai bangkit dari sektor ekonomi,sosial,budaya dan yang paling utama adalah pendidikan. Kebijakan BDR yang ditetapkan pemerintah lambat laun mulai berganti dengan kebijakan PTM (Pembelajaran Tatap Muka). Tentu kebijakan PTM sendiri dilaksanakan oleh sekolah – sekolah yang sudah memenuhi persyaratan khusus dan daerahnya berada dalam zona hijau. Di Kabupaten Purworejo sendiri,kegiatan BDR sudah dilaksanakan kurang lebih 8 bulan. Di Kabupaten Purworejo angka pasien positif COVID – 19 yang lambat laun mengalami penurunan,hal ini juga membuat Purworejo termasuk kedalam zona kuning lalu lambat laun menjadi zona hijau. Dengan hal ini Dinas Pendidikan Purworejo mengeluarkan kebijakan PTM dengan syarat sekolah yang ada di daerah tertentu termasuk ke dalam zona hijau. Kemudian beberapa daerah di Purworejo dari sekolah jenjang dasar hingga menengah pertama yang memenuhi persyaratan dapat menerapkan kebijakan PTM tentu dengan protocol kesehatan dan jumlah siswa yang hadir di kelas ataupun sekolah dibatasi.

Dokumentasi pribadi

Suasana kelas selama PTM di SMP 19 Purworejo

Di Purworejo sendiri yang menerapkan kegiatan PTM adalah sekolah jenjang dasar dan menengah pertama. Hal ini sesuai dengan UU No 23 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan,dimana pendidikan jenjang dasar dan menengah pertama secara penerapannya patuh kepada Dinas Pendidikan Kabupaten sedangkan pendidikan jenjang menengah atas atau kejuruan patuh kepada Dinas Pendidikan Provinsi. Berdasarkan hasil observasi (mandiri), di wilayah Purworejo khususnya Bener dan Loano beberapa sekolah seperti, SD Loano,SD Maron,SD Kebonkliwon,SD Kedungpucang dan SMP N 19 Purworejo,MTsn 3 Purworejo sudah menerapkan kegiatan PTM dengan selama pembelajaran tiap harinya waktu dibatasi,lalu para siswa menggunakan protocol kesehatan seperti menggunakan masker ,jaga jarak dan cuci tangan serta siswa yang masuk tiap harinya hanya setengah orang dari jumlah satu kelas. Akhir – akhir ini satu satunya pendidikan tinggi di Purworejo yaitu UMP (Universitas Muhammadiyah Purworejo) mulai menerapkan kegiatan PTM dengan syarat beberapa Program Studi yang memang harus dilakukan secara tatap muka.

Purworejonews.com

Penerapan PTM di SMA N 1 Purworejo

Penerapan kebijakan PTM dibeberapa jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama pada awalnya berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan. Hingga di beberapa waktu kemudian, di SD Kedungpucang ada salah satu tenaga pendidik yang terkena positif COVID – 19. Lalu SD Kebonkliwon tenaga pengajar dinyatakan positif COVID – 19 dan semua siswa yang diajar beliau melakukan tes swab,sedihnya salah satu murid di SD Kebonkliwon dinyatakan positif COVID – 19. Tidak hanya itu, di SMP 19 Purworejo,salah satu muridnya dinyatakan positif COVID – 19  bahkan satu keluarga dari siswa tersebut dinyatakan positif COVID – 19. Adanya kasus – kasus COVID – 19 yang ada di sekolahan membuat pembelajaran terpaksa dirumahkan kembali. Seluruh siswa diliburkan dan tenaga pendidikan maupun kependidikan sebagian kerja dari rumah. Penerapan kebijakan PTM tidak sepenuhnya lancar kemungkinan untuk terjadinya hal tersebut juga besar.

Tidak dapat dipungkiri,penerapan kebijakan – kebijakan terkait sistem pendidikan tidak semuanya sempurna. Dalam pelaksanaannya tantangan dan hambatan pasti ada. Maka dari itu bagaimana masyarakat dan pemerintah menyikapinya. Penerapan kebijakan BDR dan PTM di Purworejo merupakan resolusi dari pendidikan di masa Pandemi. Harapan bagi Pendidikan di Purworejo adalah dapat beradaptasi di masa Pandemi dengan kebijakan – kebijakan yang tepat. 

Sumber :

Heksantoro Rinto.(2021).Tambah 6 Lagi, Kasus Positif Corona di Purworejo Kini Mencapai 68. Diakses pada tanggal 6 Mei 2021 melalui https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5018517/tambah-6-lagi-kasus-positif-corona-di-purworejo-kini-mencapai-68










Comments

Popular Post

Pengantar Sosiologi

                                                                Hallo Sosquad, beberapa hari yang lalu saya mengunjungi UPT Perpustakaan UNY. Disana saya menemukan sebuah buku yang cocok sekali untuk mahasiswa jurusan sosiologi. Dan kali ini saya akan merensensi buku tersebut untuk teman-teman. Selain untuk jurusan sosiologi,buku ini juga dapat digunakan utuk anak SMA jurusan IPS. Yuk langsung aja... Resensi Buku Sosiologi (Sejarah,Teori dan Metodelogi) : A. Identitas Buku     - Judul Buku        : Sosiologi (Sejarah,Teori dan Metodelogi)     - Penulis             : Sunyonto Usman     - Perwajahan Buku : Jendro Yuniarto     - Desain Sampul    : Dig@rt     - Cetakan           : ke dua     - Penerbit           : Pustaka Pelajar     - Jumlah Halaman  : 154 Halaman B. Rangkuman       Buku ini berisi tentang sejarah yang berkaitan dengan sosiologi, dijelaskan bagaimana sejarah sosiologi dapat menjadi sebuah ilmu pengetahuan. Adapun teori sosiologi, teori teori yang berkaitan dengan sosiolog